Kondisi gegar otak mungkin Anda yakini sebagai gejala dari cedera kepala berat. Faktanya, cedera kepala ringan (CKR) juga bisa menyebabkan gejala serupa meski durasinya lebih singkat. Lantas, apa itu CKR? Apakah cedera kepala ringan harus ke dokter? Apa pula bedanya dengan cedera kepala berat? Yuk, cari tahu lebih lanjut lewat ulasan berikut!
Apa itu cedera kepala ringan?
Cedera kepala ringan (CKR) atau cedera kepala minor adalah cedera pada kepala berupa benjolan atau luka, yang tidak menyebabkan kerusakan serius pada organ otak.
Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan cedera otak traumatis ringan atau mild traumatic brain injury (mTBI).
Sebagian besar kasus CKR tidak menyebabkan kerusakan otak jangka panjang.
Fungsi otak bisa terganggu sementara dan gejalanya dapat bertahan selama beberapa minggu.
Namun, tidak menutup kemungkinan cedera kepala minor juga dapat menyebabkan gegar otak.
Apa bedanya cedera kepala ringan dan berat?
Tanda dan gejala cedera kepala ringan
Ciri-ciri awal dari cedera kepala ringan di antaranya berikut ini.
- Sakit kepala ringan.
- Mual (merasa ingin muntah).
- Pusing ringan.
- Penglihatan sedikit kabur.
- Amnesia pascatrauma (PTA) kurang dari 24 jam, yaitu kondisi seseorang tampak bingung, berperilaku aneh, dan tidak mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
- Hilang kesadaran selama kurang dari 30 menit.
Jangan menganggap bahwa pasien tidak mengalami trauma pada kepala hanya karena tidak pingsan.
Alasannya, hilang kesadaran memang termasuk bagian gejala, tetapi cukup jarang terjadi.
Kapan harus ke dokter?
Melansir dari situs National Health Service, Anda harus mendapatkan penanganan dokter segera jika mengalami gejala berikut.
- Tidak merespons saat dipanggil namanya atau saat dada digosok dengan lembut.
- Tidak bisa tetap terjaga, sulit dibangunkan atau terus mengantuk.
- Mengalami kejang.
- Mengalami gangguan pada indra, seperti kehilangan pendengaran atau penglihatan ganda.
- Merasakan mati rasa atau lemas pada bagian tubuh tertentu.
- Kesulitan berjalan, menjaga keseimbangan, berbicara, menulis, atau memahami orang lain.
- Menjadi korban tabrakan mobil, terjatuh dari tempat tinggi, atau memiliki luka di kepala yang terdapat benda asing di dalamnya, seperti pecahan kaca.
- Menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada tengkorak, misalnya ada bagian kepala yang penyok.
- Mengalami nyeri leher hebat atau tidak bisa menggerakkan kepala.
Penyebab cedera kepala ringan
CKR bisa terjadi akibat kepala terbentur sesuatu atau terpukul keras. Kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan pada otak, meski hanya sementara.
Cedera seperti ini biasanya terjadi akibat jatuh, kecelakaan saat berolahraga, kecelakaan mobil, atau kecelakaan di tempat kerja.
Siapa pun dapat mengalami cedera di kepala. Namun orang dengan kondisi berikut lebih mungkin mengalaminya.
- Atlet dan petinju.
- Pekerja konstruksi.
- Bekerja menggunakan motor atau mobil seperti supir.
Diagnosis cedera kepala ringan
Untuk menegakkan diagnosis penyakit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien serta wawancara medis kepada orang yang mengantar pasien.
Pemeriksaan fisiknya dapat meliputi berikut ini.
- Memeriksa kondisi kesadaran anak atau pasien (apakah bisa bicara, menjawab, mengenali orang).
- Mengecek pupil mata, keseimbangan, kemampuan berjalan dan bicara.
- Melihat apakah ada luka, benjolan, atau memar di kepala
Di samping itu, dokter akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti berikut.
- CT scan kepala untuk melihat apakah ada perdarahan atau pembengkakan otak.
- Skor GCS (Glasgow coma scale), yakni alat ukur tingkat kesadaran. Skor normal untuk cedera kepala ringan adalah 13–15.
Pengobatan cedera kepala ringan
Cara mengobati cedera kepala ringan yaitu dengan melakukan pemantauan. Jadi, pasien perlu ditemani dan dipantau selama 24 jam setelah cedera untuk mengamati jika muncul gejala serius.
Pemulihan setelah cedera otak ringan bisa memakan waktu, meskipun cederanya ringan. Kebanyakan orang akan pulih sepenuhnya dan tidak merasakan gejala apa pun setelah 48 jam.
Namun selama beberapa hari setelah cedera, wajar jika Anda mengalami kondisi berikut.
- Perubahan tingkat kelelahan (terasa lelah naik-turun).
- Sakit kepala.
- Sedikit kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau melakukan tugas yang rumit.
- Perubahan suasana hati atau merasa lebih cepat lelah dari biasanya.
Bila ada memar, keseleo, atau luka terbuka pada bagian tubuh lain, dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri.
Perawatan lain dapat dilakukan di rumah untuk mendukung pemulihan, di antaranya sebagai berikut.
- Perbanyak istirahat di ruangan yang redup dan tidak bising.
- Pembatasan penggunaan layar, termasuk ponsel dan tablet.
- Gunakan kompres dingin untuk mengurangi nyeri atau bengkak. Lakukan setiap 2 jam, per sesinya tidak boleh lebih dari 10 menit.
- Hindari minum alkohol yang bisa memicu pusing dan risiko terjatuh.
- Tidak melakukan olahraga fisik yang melibatkan kontak langsung, seperti sepak bola atau bela diri, selama setidaknya 3 minggu.
- Libur dulu dari sekolah atau pekerjaan sampai benar-benar merasa sanggup, karena terlalu cepat kembali beraktivitas normal bisa memperlambat pemulihan.
- Tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin sampai semua gejala seperti gangguan penglihatan atau kesulitan berpikir benar-benar hilang.
Bila setelah 10 hari pasien masih mengalami gejala seperti sulit berkonsentrasi, masalah ingatan, atau perubahan perilaku, segera konsultasikan ke dokter.
Dokter bisa memberikan informasi lebih lanjut atau merujuk Anda ke tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Pencegahan cedera kepala ringan
Cedera memang tidak bisa sepenuhnya dihindari, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya seperti berikut.
- Gunakan helm yang pas saat bersepeda atau melakukan aktivitas yang rentan mengalami cedera.
- Pakai perlengkapan pelindung saat bermain olahraga kontak, misalnya tinju, muay thai, dan lain-lain.
- Segera bersihkan tumpahan cairan agar tidak ada yang terpeleset.
- Pasang pagar pengaman di tangga bagian atas dan bawah supaya Anda bisa berpegangan jika tidak sengaja terpeleset.
- Ikuti aturan keselamatan kerja di tempat kerja.
Itulah yang Anda perlu pahami mengenai cedera kepala ringan, mulai dari gejala hingga penanganannya.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai trauma pada kepala ini, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.
Kesimpulan
- Cedera kepala ringan (CKR) adalah cedera pada kepala yang biasanya tidak menimbulkan kerusakan otak jangka panjang, tetapi tetap dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, atau kebingungan sementara.
- Meski sering dianggap sepele, CKR tetap perlu diwaspadai karena dalam beberapa kasus bisa berkembang menjadi kondisi lebih serius.
- Penanganan utamanya adalah pemantauan, istirahat, serta perawatan sederhana di rumah, sementara pemeriksaan medis diperlukan bila gejala semakin berat.
- Pencegahan melalui penggunaan pelindung dan menjaga keselamatan sehari-hari menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko cedera ini.
[embed-health-tool-bmi]